 |
| Foto : DokPri Yayasan MIKA |
Shalom, perkenalkan saya Nikolaus Pransha. Anak pertama dari dua bersaudara.
Saya alumni SMA Kristen Makedonia (SKM) angkatan tahun 2019.
Pengalaman selama di SKM merupakan pengalaman sekolah berharga yang akan menghabiskan berlembar lembar kertas dan beribu-ribu pena jikalau ditulis tangan dan dijadikan cerita. Mulai dari saya tidak bisa membaca, menulis dan berhitung, di SKM lah saya belajar hingga saya bisa.
Selama menjadi siswa saya dididik tidak hanya di ranah pembelajaran formal dan kognitif, tetapi juga kerohanian. Dimana saya diajarkan tentang Firman Tuhan, menjadi seseorang yang beriman serta memiliki karakter yang terpuji.
Lewat 6 tahun saya telah menyelesaikan pendidikan saya di SD. Kemudian saya melanjutkan ke jenjang SMP dan SMA di SKM. Perbedaaannya hanya di kehidupan sehari-hari.
Dimana sehari-hari masih tinggal dengan orang tua, tetapi di SMP dan SMA adalah kehidupan berasrama dan mandiri.
Mungkin kita semua setuju bahwa hidup berasrama bukanlah perjalanan yang mudah. Banyak masalah, cobaan, kelalaian, kecerohoban yang seringkali saya hadapi.
Tetapi dibalik itu semua, senyum dan tawa bersama teman-teman di asrama itu semua jadi tak berasa.
Selain itu, tidak lupa juga kepada para pahlawan tanpa tanda jasa para bapak/ibu guru, staf, dan para mentor yang telah mendidik dan menempa saya sehingga saya menjadi pribadi baik, makin baik, dan lebih baik lagi kedepannya.
Menjalani masa perkuliahan menjadi tantangan baru untuk saya. Level kesulitan di sana tentu saja meningkat dari pada masa-masa SD sampai dengan SMA.
Terlebih saya mengambil beasiswa yayasan MIKA yang tentu saja menjadi tanggung jawab dan komitmen saya untuk lebih bersungguh-sungguh dan lulus tepat waktu. Sekali lagi, penyertaan Tuhan tidak pernah berhenti mengalir di kehidupan saya.
Bertemu dengan orang-orang dari pergaulan dan budaya yang berbeda sempat membuat saya terganggu dan risih.
Tetapi seiring berjalannya waktu, mencoba bergaul dan belajar lebih dalam lagi akhirnya saya terbiasa. Inilah yang dinamakan seni kehidupan, tidak perlu mengeluh, biarkan diri kita beradaptasi dengan situasi yang berbeda maka hidup kita menjadi lebih mudah. Lulus dalam waktu 3,5 tahun, sekali lagi menjadi bukti nyata kasih Tuhan yang tak terduga.
Rasa lelah, rasa sakit, rasa kantuk, kurang tidur, stress, akhirnya terbayarkan pada tanggal 3 Februari 2023 dimana saya dinyatakan lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Memang awal yang berat untuk memulai dan akhirnya bisa selesai.
Hal terpenting yang perlu diingat adalah percaya proses dan terlebih percaya kepada Tuhan Yesus yang memegang kendali proses kehidupan kita.
Semoga dengan semua proses yang sudah saya jalani hingga sekarang, saya menjadi pribadi yang selalu takut akan Tuhan sehingga menjadi pribadi yang lebih baik, bertanggung jawab dengan apa yang dipercayakan Tuhan, dan terus melayani Tuhan seumur hidup.
Sekali lagi terimakasih kepada Yayasan MIKA, mitra, dan para donatur yang telah membantu dan mendukung saya. Biarlah setiap pelayanan yang diberikan, demi untuk kemuliaan nama Tuhan saja. Tuhan Yesus Memberkati dan Salam Sejahtera. Nikolaus Pransha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar