Notification

×

Deskripsi Gambar Deskripsi Gambar Deskripsi Gambar Deskripsi Gambar Deskripsi Gambar Deskripsi Gambar Deskripsi Gambar Deskripsi Gambar Deskripsi Gambar

Pelatihan Leadership Untuk Para Pimpinan Sekolah Kristen Makedonia

Rabu, 24 Juni 2020 | 02.33.00 WIB Last Updated 2020-06-24T09:33:31Z
Untuk semakin memperlengkapi para pimpinan di Sekolah Kristen Makedonia, Ngabang - Kalbar, maka diadakan pelatihan Leadership pada tanggal 13 14 September 2013 yang lalu. Nara sumber pelatihan ini adalah dari tim HRD Yayasan Mika, yaitu Bapak Iwan Kohar, Bapak Pendeta Paulus Bollu, Bapak Pantar Purnawan dan Bapak Yusak Budi Kurniawan. Selain itu juga hadir Bapak Chris sebagai tamu. Pelatihan Kepemimpinan ini meliputi tema kepemimpinan, konseling dan komunikasi yang efektif. Peserta pelatihan adalah kepala sekolah dan wakil kepala sekolah di jenjang Paud - SD, SMP dan SMA serta kepala bagian dari berbagai bidang. Selain itu, wali asrama putra dan putri baik di tingkat SMP maupun SMA juga mengikuti pelatihan untuk para pimpinan. Ini mengingat tugas dan tanggung jawab mereka sebagai wali asrama sangat diperlukan keterampilan dalam berkomunikasi, melakukan konseling dan membimbing para siswa di asrama. Sebenarnya seluruh guru memerlukan pelatihan ini, tetapi untuk tahap awal, pelatihan ini sementara diberikan kepada para pimpinan sekolah terlebih dahulu. Bapak Iwan Kohar menyampaikan pentingnya Memimpin Dengan Hati. Sebelum memimpin orang lain, setiap orang seharusnya bisa memimpin dirinya sendiri. Ada lima aspek memimpin dengan hati yaitu Ciptakan lingkungan sehat, Siapa saya di sini ? Apa yang kita anggap bernilai ?, Apa yang kita yakini tentang yang kita lakukan ?, Apa yang harus ditambah lagi agar lebih terpancar ? Hal ini penting karena orang tidak peduli berapa banyak Anda tahu mereka. Sebaliknya, mereka hanya tahu berapa banyak Anda peduli terhadap mereka. Bapak Iwan juga sharing tentang pentingnya mendidik karakter anak sedini mungkin lewat kepemimpinan guru, salah satunya adalah bagaimana menanamkan konsep bahwa melayani orang lain bukanlah suatu hukuman melainkan suatu kehormatan. Berikut ini adalah tanggapan peserta setelah mengikuti sesi pelatihan dengan tema kepemimpinan ini : Ada pengetahuan dan ide baru yang memberikan motivasi dalam memimpin orang - orang yang memiliki multi karakter. Manusia pada dasarnya mampu melakukan sesuatu yang luar biasa dengan catatan tidak malas (Setiadiana Kepala Sekolah SMA) Ada banyak hal yang saya peroleh dari pelatihan ini. Merubah konsep pikiran saya, bagaimana saya bisa menerapkan dan mengaplikasikan pemimpin yang melakukan tugas dengan hati. Pada awalnya saya berpikir bahwa pemimpin/ menjadi wali asrama adalah hal yang memberatkan tapi setelah pelatihan ini saya mulai berpikir bahwa Tuhan sudah punya rencana untuk saya belajar dari hal di asrama. Tanggung jawab yang diberikan kepada saya harus saya lakukan dengan sepenuh hati, tidak ada kata tidak bisa karena sebenarnya saya bisa (Meisakh Nur Anugrah - Wali Asrama Putra SMA & Guru Olahraga SMA) Bapak pendeta Paulus Bollu menyampaikan materi tentang Menjadi Konselor yang Profesional. Konselor yang professional adalah konselor yang bisa menempatkan orang dalam relasi dengan Allah, mendukung pertumbuhan rohani, membantu klien menemukan arti hidup dan memulihkan hubungan antar individu. Ada empat peranan konselor yang disingkat dalam 4P yaitu Penyembuhan, Penopangan, Pembimbingan dan Pendamaian. Seorang konselor seharusnya menunjukkan sikap Acceptance (menerima klien apa adanya), Listening (mendengar adalah salah satu tanda utama dari kasih), Emphaty (sikap positif terhadap klien) dan Responding (memberi tanggapan yang membangun). Berikut ini adalah tanggapan peserta setelah mengikuti sesi pelatihan dengan tema konseling : Sebagai pemimpin sedikit banyak memang harus jadi konselor dan saya bisa lebih mengetahui cara menjadi konselor yg sebenarnya, karena sehari-hari memang seringkali rekan-rekan kerja mempercayakan saya untuk mendengar keluhan-keluhan mereka baik tentang pekerjaan maupun masalah pribadi mereka (Anjela Palit - Kepala Keuangan) Membawa konseli bukan sampai kepada nasihat melainkan sampai kepada Firman Tuhan (Indah Hotlan Saragih - Wali Asrama Putri SMA, guru SD & Koordinator Character Building) Bapak Pantar Purnawan menyampaikan materi tentang Komunikasi Yang Efektif. Bapak Pantar menjelaskan bahwa komunikasi meliputi 7% verbal, 38% suara dan 55% penampilan. Seorang yang bisa berkomunikasi adalah orang yang bisa bergaul lintas generasi, suku, agama, dan status sosial atau dengan kata lain bisa bergaul dan membawa diri dengan siapa saja. Pembahasan mengenai komunikasi yang efektif ini juga dikaitkan dengan Firman Tuhan seperti dalam Amsal 15 :1 Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah dan Amsal 12 : 25 Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia. Komunikasi yang efektif ini sangat diperlukan oleh guru dan para pimpinan sekolah baik untuk berinteraksi dengan siswa, orang tua siswa, rekan kerja maupun masyarakat di luar lingkungan sekolah. Berikut ini adalah tanggapan peserta setelah mengikuti sesi pelatihan dengan tema komunikasi : Saya pikir saya harus mengenali murid-murid saya secara personal sehingga apa yg saya sampaikan atau bicarakan dapat dimengerti (John Wesly - Wakil Kepala Sekolah SMP Bidang Kurikulum & guru SMP) Memahami berkomunikasi yang efektif, sebagai pemimpin di tempat kerja, lingkungan sosial, dan keluarga (Eki Yaret Olla - Kepala Bidang Lingkungan, Pemeliharaan dan Keamanan) Mengoptimalkan komunikasi yang efektif terutama dalam interaksi dengan siswa di perpustakaan dan lingkungan sekolah (Esther Murdalina, Kepala Perpustakaan) Selain pembahasan ke tiga tema di atas, ada sharing tentang penerapan dalam kehidupan sehari hari oleh Bapak Yusak dan Bapak Chris terkait tema yang telah disampaikan. Para peserta pelatihan terlihat antusias untuk mengikuti pelatihan ini meskipun sangat lelah karena belum cukup beristirahat dari aktivitas bekerja sebelumnya. Banyak masukan dari mereka yang berharap supaya pelatihan seperti ini bisa lebih diperdalam lagi tetapi dengan pengaturan waktu yang lebih tepat supaya mereka dalam kondisi yang lebih segar ketika menerima materi pelatihan.
×
Berita Terbaru Update