
Etika dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang berhubungan dengan baik atau buruk, pantas atau tidak pantasnya perilaku manusia dalam masyarakat. Etika merupakan produk pergaulan dalam masyarakat yang dihasilkan dari pemikiran manusia. Etika juga bersifat relatif karena sangat bergantung dari banyak hal misalnya, tempat, budaya, kepercayaan, dan perkembangan zaman. Ada suatu perilaku yang dapat diterima dalam kebudayaan barat, tapi menjadi suatu yang tidak etis untuk dilakukan di adat ketimuran. Misalnya saja, di beberapa negara barat orang terbiasa memanggil orang yang lebih tua dengan memanggil namanya saja tetapi tidak demikian di negara-negara timur. Di dalam kepercayaan tertentu, penganutnya -secara etika tertulis ataupun tidak- diwajibkan berpaikan formal, rapi, atau tertutup saat melaksanakan kegiatan ibadahnya, namun di kepercayaan lainnya hal tersebut tidak terlalu dipermasalahkan. Zaman kekinian telah sedikit banyak mengubah wajah etika. Ada hal-hal yang dulu sangat wajib dilakukan tapi sekarang tinggal menjadi bahan obrolan saat orang-orang tua sedang mengenang masa lalunya, misalnya bagaimana dulu murid-murid begitu menghormati gurunya sehingga pada saat berjalan melewati gurunya, mereka harus membungkukkan badan sambil menaruh tangan kanan lurus ke bawah sementara tangan kiri ditaruh di pinggang bagian belakang atau dalam adat jawa dikenal sebagai mlaku mbungkuk (jalan membungkuk). Pada masa kini, hal tersebut sudah jarang dilakukan terutama di kota-kota besar yang sudah banyak disentuh pergaulan modern. Etika menjadi hal yang kurang penting disana karena dianggap kuno bahkan njelimet (rumit).
Etika tentu bukan sesuatu yang kaku sehingga jika tidak dilakukan maka secara serta merta dapat menentukan baik atau buruknya seseorang. Namun, manakala dikaitkan dengan aspek kepantasan, maka ada hal-hal yang sulit untuk ditawar lagi. Terlebih bagi seorang Kristen yang menjadi guru profesional. Tentu banyak hal yang perlu diperhatikan untuk dilakukan dalam mendidik supaya guru betul-betul bisa diteladani dan bukan malah menjadi batu sandungan bagi murid-muridnya. Dalam pergaulan masyarakat secara umum saja kita diatur dalam etika, maka terlebih lagi etika menjadi suatu hal yang penting untuk ada dalam pergaulan guru dan murid di lingkungan sekolah dengan label Kristen. Ada banyak hal berkaitan dengan etika ini yang guru harapkan agar muridnya miliki. Guru pasti ingin memiliki murid yang memiliki etika yang baik dalam cara bicaranya, cara berpakaiannya, atau cara berperilakunya baik pada guru atau sesama murid. Guru harus menjadi teladan pertama di lingkungan sekolah dalam dalam hal-hal tersebut dan dalam mengaplikasikannya sesuai dengan budaya ketimuran dan utamanya nilai-nilai kristen yang kita imani di era apapun.
Tetty Maria Doloksaribu, S.Pd.
Guru SMA Kristen Makedonia