Notification

×

Musuh Guru

Selasa, 23 Juni 2020 | 01.30.00 WIB Last Updated 2020-06-23T08:31:25Z

Menjadi guru di Sekolah Kristen Makedonia (SKM) bukanlah hal yang mudah. setiap guru dituntut untuk tak sekadar mengajar namun juga menunjukkan dan berbagi Kasih Kristus pada setiap peserta didik. Selain itu, seperti halnya peserta didik yang tinggal di asrama, guru-guru pun tinggal di asrama, oleh sebab itu peranan sebagai guru tak hanya selesai usai jam pembelajaran di sekolah, namun akan tetap berlanjut di kehidupan sehari-hari berasrama karena peserta didik dan guru tinggal bersama.

Ada beberapa hal menjadi musuh besar bagi guru SKM, yaitu: mudah mengeluh, hanya memikirkan diri, takut pada perubahan dan tantangan, bersembunyi di balik jutaan alasan, dan tenggelam dalam kebiasaan tanpa kemajuan. Kata-kata ini bisa kita temukan saat sedang duduk di ruang tamu kantor SMA.

Kata-kata tersebut sungguh menggambarkan musuh utama guru SKM, karena disadari atau tidak hal ini kerapkali dialami oleh guru SKM. Mudah mengeluh membuat kinerja guru melambat bahkan enggan mengerjakan dengan maksimal setiap tugas dan tanggungjawabnya sehingga jauh dari kata efektif dan efisien. Takut akan perubahan dan tantangan membuat guru lupa bahwa dunia terus berkembang dan juga mengalami perubahan. Karena perubahan seringkali menjadi titik awal lahirnya pembaharuan menuju kesempurnaan. Bersembunyi di balik jutaan alasan menjadikan guru SKM pribadi yang sulit berbenah diri meski itu adalah kewajiban guru untuk selalu introspeksi dan mengembangkan diri. Tenggelam dalam rutinitas menciptakan kebiasaan guru yang monoton. Merasa damai dalam zona nyaman yang tak disadari perlahan menghancurkan kesempatan diri untuk bergerak maju, padahal mereka bisa menjadi guru yang lebih inovatif dan kretif dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dalam kelas, asalkan mereka cukup berani untuk meninggalkan zona nyaman mereka.

Ada kata-kata bijak yang mengatakan “Musuh terbesar setiap orang adalah diri sendiri. Kalahkan diri sendiri, maka Andalah pemenangnya.“ Demikian juga bagi seorang guru, musuh terbesarnya bukanlah pemimpin, rekan kerja, orang tua atau bahkan peserta didik namun dirinya sendiri. Bagaimana guru SKM mampu melawan musuh yang adalah dirinya sendiri? Jawabannya ialah guru SKM harus terus memperkuat iman dan panggilannya sebagai rekan kerja Allah (2 Petrus 1: 3-15), dimana Allah sendiri yang telah memanggil kita untuk mendidik generasi bangsa dan membawa peserta didik mengalami kejumpaan dengan Allah. Selain itu, guru SKM juga harus mempersiapkan senjata agar kita menunjukkan kesiapan untuk dipakai Allah dalam mendidik generasi ini sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan ( 1 Tesalonika 5: 8).

Jadi mari sebagai guru Kristen, pribadi yang tak hanya sekedar membagikan ilmu pengetahuan namun juga menjadi teladan bagi peserta didik, kita bersama-sama melawan musuh yang tak lain adalah diri kita, sehingga nantinya kita akan memetik buahnya.


Rosida Uli Artha Lumban Toruan, S.Pd., B. Ed.

Guru SMA Kristen Makedonia

×
Berita Terbaru Update